Cintailah sewajarnya saja
"Cintailah kekasihmu sewajarnya saja, karena bisa saja
suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah musuhmu
sewajarnya saja, karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi
kekasihmu" (HR. Tirmidzi).
Benci dan cinta sewajarnya saja, karena kita tak pernah tahu
ketika cinta berubah menjadi benci dan benci menjadi cinta..
Itu benar, tapi dalam perjalanan hidupku aku belum pernah
mengalami rasa benci menjadi cinta, yang ada benci menjadi semakin benci,hehe kalau
cinta lalu menjadi benci itu sering. Aneh ya, dulunya cinta sekarang benci dan
ga bisa berubah menjadi cinta seperti rasa semula. Begitulah aku dan sifatku
yang unik dan aneh.
Ada satu pengalaman, waktu itu aku masih SD. Aku benci
setengah mati sama seseorang anak laki2, orangnya item,kurus,jahil bandel tapi
ga pernah bandelin aku, sepertinya waktu itu dia berusaha deketin aku, hahaha,
masih SD aja udah tau bisa merasa, dan aku bencinya minta ampun. Males banget
ketemu, ketemupun kadang buang muka. Sampai aku SMP lalu pindah ke yogya, dan
belasan tahun kemudian, media facebook mempertemukan kembali aku dengannnya.
Akupun ingat kembali bahwa dia telah berubah dari segi fisik dan penampilan.
Semua rasa yang pernah ada hilang, karena memang dari dulu dia tidak pernah
menggangguku, hanya aku aja yang ga suka karena dulu dia item, jelek dan kurus.
Sekarangpun masih tetap hitam dan kurus. Seperti dengan teman SD yang lain, aku
dan dia berteman baik sekarang tapi tidak ada rasa benci sebel dan ga suka lagi
padanya pun tidak pula rasa benci sebel itu sekarang berubah menjadi rasa
cinta.
Hanya rasa benci itu sudah hilang dan menjadi biasa saja,
rasa ingin berteman dan bersahabat. Itu saja dan tidak pernah berubah menjadi
cinta.
Selasa 22 oktober 2013