Penyakitku kambuh lagi :)

Muncul kembali rasa benci dan muakku padanya. Setelah aku berjuang untuk meredamnya. Rupanya selama ini aku belum bisa memaafkan diriku sendiri dan menerima semua takdir dari Allah. Bahwa apa yang terjadi telah tertulis dan yang belum terjadi itulah yang seharusnya kita usahakan untuk menjadi lebih baik dari yang lalu. Namun tali yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, ingin sekali aku memutuskannya, qodarullah hal itu tak mungkin bisa kulakukan. Yang bisa kulakukan, berdamai dengan diriku sendiri, berhenti menyalahkan diri sendiri, dan menerima dengan hati yang lapang, bahwa yang terjadi semua atas kehendak Allah dan pasti ada hikmah pelajaran yang bisa diambil. Dan satu lagi, intropeksi diri, dan carilah penyebab setiap ujian, bisa jadi dengan ujian itu, Allah berkehendak menghapus dosa-dosa yang lalu sekaligus menaikkan derajat seseorang jika lulus ujian. aamiin...masalahnya karena sekarang imanku sedang turun.

Ketakutanku atas sesuatu, justru Allah menghadirkan ketakutanku atas sesuatu itu padaku sebagai ujian. Subhanallah. Aku takut dan benci ditipu, qodarullah, Allah hadirkan seorang penipu dalam kehidupanku. Bagaimana bisa aku menerima seorang penipu, bahkan aku membencinya sampai ke urat nadiku. Ya Allah, aku tahu semua ini terjadi, karena Kau hendak mengujiku. Bahwa aku tidak boleh membenci padahal setengah mati aku ingin membencinya dan membuangnya jauh2 dari kehidupanku. Bisakah kau bayangkan, hidup satu rumah dengan orang yang kau benci, tapi kau harus belajar menerima dan memaafkannya. Sungguh sebenarnya aku tidak bisa dan tidak sanggup, tapi Allah mengujiku disini dan aku sungguh tidak tahu sampai kapan aku bisa bertahan. Yang bisa kulakukan hanya sabar sabar dan terus bersyukur hingga menunggu takdir yang terbaik dari Allah untukku juga anak cucuku kelak. Aku tahu jawabannya, namun di hatiku masih banyak kesombongan untuk mau melakukan kunci jawabannya. Semoga Allah memberiku petunjuk dan memberiku kekuatan untuk memaafkan diriku sendiri dan menahan kemarahan kebencian yang selama ini membara di hatiku.

ini hanya dunia dan kehidupan ini hanya sementara. Tidak ada sesuatupun yang luput dari pandangan Allah dan setiap perbuatan pasti ada ganjaran. Bersabarlah

Tuhan tahu, tapi menunggu
Bersabarlah

Kamis, 7 Syaban 1438 H

Popular posts from this blog

Diam Diam Peduli

Selamat Hari Guru...surat cinta buat bapak dan ibu guru..

Pelampiasan