Rasanya waktu itu..aku lebih bahagia..:)

Bahagia....satu kata, namun menyebabkan banyak cara orang untuk menemukan bahagia..semua berlomba2 mencari bahagia, bahkan tak segan mengeluarkan uang dalam jumlah yang tidak sedikit "hanya untuk bisa hidup bahagia"...dan jalan yang ditempuh pun terkadang aneh dan malah menjerumuskan menjadi derita tak berkesudahan plus penyesalan2 tak berguna...
Disebabkan olehitu pulalah, iblis musuh nomor wahid manusia masuk menggoda manusia karena hausnya manusia untuk ingin bahagia, maka setan iblis memberitahu cara bahagia versi iblis..segala sesuatu tanpa aturan pembatasan kenikmatan itulah bahagia...manusia yang penuh syahwat diumbar syahwatnya..nikmat, bebas tanpa aturan ikatan, boleh memakan apa saja yang enak2, nikmat...sebenarnya kalau dipikir urusan nikmat menikmati ini hanya sekitar perut dan dibawah perut...benar tidak, makanya orang diluar Islam, tidak ada aturan, semua boleh dimakan dinikmati ga ada bedanya dengan binatang, bahkan ada juga yang ga malu telanjang kayak binatang didepan umum...

aku dulu berpikir bahagia itu jika apa yang kumau kuinginkan terlaksana sesuai dengan keinginanku..misal waktu aku kecil pengen sepatu baru, bahagianya luar biasa...atau pengen makan makanan tertentu, dan keturutan, wah senengnya, atau minta dibelikan buku, baju baru, tas, dll...dan dibelikan senengnya...tapi ada kalanya apa yang kuminta tidak dikabulkan atau belum dibelikan...aku kecil diam saja...dan belajar ya sudah tidak semua apa yang kita mau selalu dituruti, dan alhamdulillah aku ga sampai nangis ngambek atau gimana,,,cuma satu yang dulu bikin aku ngambek jika aku tidak dibelikan buku..itu saja...selain itu bagiku ga begitu penting...

setelah dewasa menikah, hidup rupanya penuh warna, makna bahagia bukan hanya sekedar punya ini itu, nano2 macam rasa permen..asam manis pahit kecut manis bercampur jadi satu rasa...
awal2 menikah, merangkak dari bawah, tidak punya apa2, rumah ngontrak, petakan, hidup jauh di ujung pulau, jauh dari orangtua, saudara, teman, alhamdulillah walaupun begitu, makan ga kekurangan, tidak bisa dibilang berlebih tidak juga kekurangan, masak masih pakai kompor minyak, ga ada kulkas, berdua ke pasar, beli ayam, masak berdua, dihabiskan berdua...rasanya bahagia waktu itu...tidak pernah terpikir belum punya rumah sendiri, belum punya kendaraan sendiri, bahkan kemana2 bahagia naik angkot, ga sempet masak jajan....alhamdulillah ga pernah mengeluh dengan kondisi waktu itu..seneng2 aja waktu itu...bahagia2 juga waktu itu..hingga akhirnya hamil anak pertama, masih juga ngontrak rumah petak, sering ditinggal sendiri hamil kerja naik angkot, hamil besar juga pernah sebulan ditinggal dinas sendiri juga, saat mau melahirkan jalan kaki sendiri ke bidan, ditinggal main voli dikntr hehe...tapi bahagia, ga pernah mengeluh pengen ini itu...
alhamdulillah....2 tahun di sana, tanpa banyak keluhan, Allah Maha Sayang akhirnya memindahkan kami ke Jakarta untuk sekolah...bahagia waktu itu, namun rupanya Allah memberi ujian lain di kota yang baru ini...singkatnya setelah belasan tahun menikah, dan alhamdulillah Allah memudahkan rezeki, mungkin disinilah letak ujiannya, kurang bersyukur, setelah punya apa2, kenapa justru merasa masih belum punya apa2, setelah punya apa2, masih merasa kurang dan kepengin punya2 yang lain lagi, masih pengen punya rumah lagi, pengen punya mobil lagi, dan pengen2 lagi yang lain....benar rupanya dunia ini ibarat meminum air asin, semakin diminum semakin haus jadinya...semakin punya semakin pengen pengen lagi....begitu juga godaan orang ketiga...:)..khusus yang ini...biar ada di hati...yang jelas saat menikah, aku berjanji dihati untuk setia, namun prnh disebabkan sesuatu, aku melepas janji itu juga dalam hati, karena aku berpikir aku tidak bisa menaruh setia pada nya lagi...I'm so sorry about that...:)..mudah2an suatusaat aku bisa berjanji setia lagi, tapi tidak untuk saat2 ini...aku tidak pernah berharap bergantung pada makhluk Allah lagi...meskipun dia orangtua, anak, apalagi suami...aku hanya percaya berharap bergantung pada Allah saja yang sudah pasti jelas tidak akan pernah mengecewakanku...Allah yang tidak pernah ingkar janji..banyak peristiwa hal yang menggodam kepalaku dan menyadarkanku untuk ikhlas menerima bersyukur dan kembali lagi bahwa Allah tidak ada yang lain untuk meminta berharap dan tempat kembali...

belajar memaafkan tapi belum melupakan...perasaanku datar saja alhamdulillah sekarang, jika diberi bahagia, bersabar, jika diuji pun bersabar..karena hidup ini naik turun, tidak akan pernah ajeg bahagia terus atau sedih terus...jadi saat sedih, yakin bahwa itu akan berlalu  juga, sikapi dengan sikap terbaik,biasa2 saja..jika bahagia pun jangan terlalu senang, alhamdulillah supaya saat diuji setelah bahagia tidak langsung down

latihan senyum per 20 detik..

selalu ingat...bahwa menanam kebaikan, hasilnyapun kebaikan, menanam keburukan hasilnya pun menuai keburukan...bahkan menanam kebaikan dibalas keburukan pun tidak ada yang sia2 di  mata Allah...:)..setiap kebaikan Allah balas dengan kebaikan, setiap kejahatan pasti Allah balas setimpal..

biasakan menahan kejelekan kemarahan kesedihan selama 1 jam saja...lalu berlanjut lagi..sehingga jam2 berikutnya tetap dalam kebaikan

Buatlah segala sesuatu menjadi berarti dalam hidup kita, maka hidup kita akan menjadi berarti. Sebaliknya bila kita menganggap semua hal kecil itu sepele dan tidak bernilai, maka hidup kita juga tidak akan bernilai.

Hidup adalah sebuah proses pembelajaran diri tanpa akhir. Jangan buang waktu kita secara sia sia dan jangan pernah berhenti belajar.karena sesungguhnya, hidup kita terlalu singkat ,untuk dapat mempelajari semua misteri yang ada dialam semesta ini.


Jika terjebak rutinitas rumah kantor anak, pergi sejenak ke tempat yang tenang, relaksasi dari ibu jari kanan hingga fokus ke setiap tubuh, kayaknya aku mending ke salon deh relaksasinya atau makan bakso loncat di ambass

Bangun tidur,,,diam dulu ditempat tidur lalu senyum...2-3 menit fokus pada kesempatan yang Allah masih beri, kesehatan, kemudahan, dan keselamatan...dan alhamdulillah bersyukur atas nikmat dan karunia yang Allah beri selama ini..:)

Jumat berkah, 29 Agustus 2014...menjelang dhuha, 3 Dzulqaidah 1435H...

I am happy...alhamdulillah




Popular posts from this blog

Diam Diam Peduli

Selamat Hari Guru...surat cinta buat bapak dan ibu guru..

Pelampiasan