novel picisan :)

Ratih tak pernah berpikir bahkan saat memutuskan untuk menerima lamaran laki2 itu..dia tidak pernah menyiapkan diri jika suatu hari nanti suaminya meminta izin untuk menikah lagi. Baginya juga hidupnya, saat dia telah memilih dan memutuskan untuk mengakhiri sendirinya, maka otomatis hatinya telah terkunci oleh laki2 itu..sehingga hatinya pun yakin bahwa laki2 itu hati dan pikiran otomatis juga terkunci olehnya...Namun bagaimana dengan laki2 yang telah dipilihnya, apakah hatinya juga otomatis terkunci olehnya...Ah...laki2..hanya dia dan waktu yang akan membuktikannya nanti..

Bertahun-tahun menikah, suka duka, badai datang menggoyahkan perahu kecil yang mereka bina, sampai pada suatu ketika, bendungan kesabaran Ratih pun mulai menipis dan dia pada suatu masa disaat lelah hati memuncak membiarkan satu laki2 masuk menyelinap dihatinya..indah dan bahagia dirasa saat itu..hanya itu yang dia inginkan , mengobati hati yang terluka dan tanpa disengaja, Ratih berkenalan dengan laki2 pertama itu. Rasa cemburu, kedewasaan, dan kata-kata laki2 itu membuat jiwa Ratih melesat jauh meninggalkan bumi bintang bulan... membuatnya ketergantungan dan membutuhkan perhatian laki2 itu. Terkadang laki2 itu cuek dan tidak menanyakan kabarnya sama sekali tetapi Ratih merasa laki2 itu selalu memikirkannya...justru kecuekan itu menimbulkan kerinduan yang tertahan..dan tahukah bahwa rindu yang tertahan dan terpendam begitu indah saat rindu itu bertemu dan berpeluk..Demikian hari2 Ratih..rindu...Laki2 itu selalu memikirkan Ratih, begitupun sebaliknya..

Hingga pada satu hari, Ari suami Ratih mengetahui bahwa ada sesuatu yang berbeda pada diri Ratih. Lebih pendiam, tak banyak bicara selama hampir 2 minggu, tidak banyak protes ini itu, serba diam tanpa komunikasi. Yah, Ratih memang sedang menikmati dunianya. Dunia baru yang membuatnya melupakan sejenak letih dihatinya. Dia hanya butuh dimengerti dan butuh sedikit perhatian juga kelembutan dan itu sudah dipenuhi oleh laki2 yang sejak hari itu telah merasuk dalam relung dan bersemayam tumbuh subur dihatinya yang rapuh.

Akhirnya peselingkuhan hati itu terbongkar...Hari-hari berikutnya tidaklah mudah bagi Ratih dan suaminya Ari..mereka sama2 tidak tahu ujung pangkal masalah yang hendak dibenahi..masing2 merasa paling benar sendiri dan paling merasa tersakiti..

....jreng jreng...bersambung
 Jumat 18 Juli 2014 menjelang waktu dhuhur



Popular posts from this blog

Diam Diam Peduli

Selamat Hari Guru...surat cinta buat bapak dan ibu guru..

Pelampiasan