dia yang unik
My beautiful Life
Dia unik, aneh itulah yang membuat dirinya menarik.Sikapnya
yang cuek, terkesan tidak membutuhkan orang lain, Jarang tersenyum, tatapan
mata menyelediki penuh curiga terhadap orang yang baru dikenalnya. Wajahnya
biasa-biasa saja, namun jika dipandang
sekian lama, manis diliat, kalau kata orang ga bosenin, dan kebanyakan orang
berkesimpulan bahwa dia cantik…J
Masa kecil dilaluinya lugu, penurut tanpa banyak tanya
kenapa begitu kenapa begini..semua tanya itu hanya disimpan baik-baik didalam
hati dan kelak setelah dewasa dia menemukan sendiri jawaban dari segudang
pertanyaan di masa kecil itu. Hal hal yang menurutnya aneh, dan menimbulkan
tanya kenapa begitu, kenapa aku dimarahin, kenapa aku selalu disalahkan, namun
tidak pernah terlontar protes sedikitpun..dia hanya diam saat dimarahin
walaupun dia sendiri tidak tahu alasan kenapa dia sampai dimarahin, dia juga
hanya diam saat dicubit atau dipukul atau dia juga tidak makan
berhari-hari karena ibunya melarang
untuk makan, dia pun benar2 tidak makan berhari2 hanya minum air putih, hari
pertama dia ingat tangannya gemetaran sekedar untuk mengangkat gelas dan
meminum air putih itu, hari kedua dan selanjutnya biasa saja. Hikmahnya setelah
dewasa dia pun kuat untuk tidak makan minum karena sedari kecil sudah terbiasa.
Berhari-hari bahkan bulanan tanpa tahu sebabnya, ibunya mendiamkannya, dan dia
pun turut mendiamkan, dari sanalah dia belajar mendiamkan orang dan belajar
mendendam juga membenci. Dan Orang pertama yang dibenci tentu saja ibunya. Ibunya
sangat jarang memujinya, pernah sekali memujinya dan pujian itu membuatnya
melambung saat ibunya berkata bahwa matanya bagus, hingga kini pujian itu masih
terngiang-ngiang indah di benaknya dan membuatnya tersenyum.
Sejak kecil dia pendiam, orang mengiranya dia sombong
padahal sebenarnya dia minder dan tidak percaya diri. Sejak kecil dia merasa
ditolak oleh orang2 terdekatnya, kehadirannya tidak diinginkan oleh orangtuanya
terutama ibunya, dia merasa tidak disayang seperti adik2nya, ibunya bahkan
tidak pernah berharap kelak dewasa nanti hendak menjadi apakah dia. Dia tumbuh
dewasa dengan membawa luka yang tanpa disadari menjadikannya pribadi yang
keras, unik, tangguh, cuek, ga peduli, dan tidak mudah menunjukkan perasaannya
didepan orang banyak. Tidak boleh ada yang tahu saat hatinya terluka, terlebih saat
dia menangis. Orang hanya boleh tahu saat dia marah karena dia diperlakukan
tidak adil dan semena2, tidak ada kata menyerah jika ditantang. Meskipun remuk
redam, dia akan terlihat tegar..selalu tegar karena harga diri dan malu diatas
semua rasa itu…
Kini…dia tidak pernah menyesali apa yang pernah dialami di
masa kecilnya. Ibarat mata uang yang mempunyai dua sisi, dia mendapatkan
dirinya sekarang menjadi sisi yang baik, walaupun masih melekat sisi yang
pendendam dan pembencinya. Dia bersyukur….selama ini walaupun merasa sendiri,
ada Zat yang tidak tampak yang selalu menolongnya yang menyelamatkannya
melindunginya mengingatkannya menyayanginya melebihi apapun dan siapapun..Allah
azza wajalla…Hanya itu harapan satu2nya…derita tak berarti saat dia masih punya
Alloh dan Alloh tujuan hidupnya..
Ya Alloh jangan tinggalkan aku dalam keadaan apapun..Tolong
dan lindungilah aku selalu..jagalah aku dari api neraka dan azab
kubur,,,jagalah aku dari fitnah dunia..Ya Alloh aku yakin Engkau tidak akan
mengujiku melebihi batas kemampuanku…
Ya Alloh jadikan anak keturunanku..anak2 yang soleh dan
solehah…menjadi penyejuk hatiku..menjadi pahalaku yang terus mengalir hingga
aku tiada nanti serta kumpulkanlah aku bersama dengan orang2 yang kucintai…aamiin
Ibu..walaupun dulu setengah mati aku pernah membencimu…namum
kini sejak kau tiada…aku hanya punya rindu untukmu…aku telah memaafkanmu…aku
mencintaimu..Semoga Alloh mengumpulkan kita di surgaNya ..Aamiin