Sudah semestinya begitu
yeaayy...baca berita seorang pelakor yang belum lama heboh gegara didorong dan dijambak sekarang ketangkap karena mengkonsumsi narkoba..what the...^_^..saat baca berita ini, ga tau kenapa, aku ikut2an seneng danlumayan kaget, bercampur aduk rasanya... pengen nyukurin sekaligus ngapokin hihii..apa bedanya nyukurin bin ngapokin..rasain itu..tapi di hati nurani bilang..eh ga boleh gitu...jangan begitu...nanti Allah marah lho..kamu jangan sombong...bisa jadi suatu saat Allah memberi musibah yang sama...duh..NAUDZUBILLAH MIN DZALIK...ojo nganti...astaghfirullah...
Allah Maha Adil dan Tidak Pernah Tidur..siapa yang menanam dia akan menuai dan sudah semestinya begitu. Mana ada orang yang bahagia didalam perbuatan maksiatnya..Never..tidak akan pernah ada bahagia dalam dosa, TIDAK AKAN PERNAH ADA..Percayalah..JAnji Allah itu pasti benar..dan Allah Maha Baik.. menyukai hal-hal yang baik saja.. Bahagia dalam maksiat? Ah.. itu bohong, semu, palsu, sementara dan tidak akan pernah bertahan lama, karena bahagia itu datangnya dari setan, ibarat candu, butuh dosis tertentu yang jika dosis itu habis, nikmatnya akan berkurang bahkan nagih untuk meminta dosis yang lebih, ga habis-habis. Sedangkan dunia ini fana, tidak ada yang abadi, pada satu titik akan berhenti, dan tinggal menunggu waktu. Merugilah manusia yang mengikuti hawa nafsu dan bisikan setan. Demi Masa, Sungguh manusia berada dalam keadaan rugi.
Kembali ke pelakor tsb...Coba dipikir, kurang bahagia apa perempuan itu, berhasil merebut dengan daya tarik sihirnya pengusaha kaya raya, suami orang, sampai anak2nya yang cantik dilupakan demi perempuan murahan, harta didapat dengan mudah, perhatian berlimpahruah, lalu apalagi yang dicari?Bukankah itu semua sudah menjadi sumber kebahagiaan? Apakah yang kau cari wahai perempuan murahan?Kenapa kau masih belum bahagia dan menghilangkan gundah gulana karena perbuatan dosamu dengan mengkonsumsi narboka? Apakah kau tidak bahagia dengan semua nikmat yang telah Allah berikan? Sadarkan dirimu bodoh apa kurang bersyukur. Satu hal lagi, sadarkah kau berapa banyak perempuan yang mendoakan kejahatanmu mendapatkan balasan yang setimpal, disamping doa istri dan anak2 dari laki-laki yang kau ambil dengan bangga dan tanpa malu? Duh Gusti..
Begitulah manusia yang tertipu dengan bujukan syaitooon yang terkutuk dan terlaknat. Siapa yang bodoh?Tentu saja manusianya, bukankan sudah diberitahu bahwa setan itu musuh yang nyata, kerjanya menyesatkan dan mengajak orang buat nemeni masuk ke dalam neraka, kenapa masih mau mengikuti bujuk rayunya. Jadi jangan salahkan setan, salahkan saja diri sendiri :)
Memang sudah semestinya begitu
Siapa menanam dia akan menuai
Siapa menabur dia akan memetik
Tidak ada kebaikan selain balasan kebaikan juga
dan setiap kejahatan akan mendapatkan balasan yang setimpal adil
Allah Maha Besar, Maha Bijaksana
#entah kenapa aku senang mendengar berita ini, sekaligus miris
semoga ini menjadi hikmah pelajaran buat diriku pribadi
Yakinlah janji Allah itu benar dan pasti, hanya kita yang harus lebih sabar dalam menunggu datangnya janji Allah..
Allah tak kan pernah ingkar janji
Allah Tuhanku dan Tuhanmu
Tuhan Yang Satu Tuhan Semesta Alam
Hanya Dia yang Patut Disembah
dan Dia satu-satunya tempat kembali
Kamis, 4 Januari 2018,. pagi
Allah Maha Adil dan Tidak Pernah Tidur..siapa yang menanam dia akan menuai dan sudah semestinya begitu. Mana ada orang yang bahagia didalam perbuatan maksiatnya..Never..tidak akan pernah ada bahagia dalam dosa, TIDAK AKAN PERNAH ADA..Percayalah..JAnji Allah itu pasti benar..dan Allah Maha Baik.. menyukai hal-hal yang baik saja.. Bahagia dalam maksiat? Ah.. itu bohong, semu, palsu, sementara dan tidak akan pernah bertahan lama, karena bahagia itu datangnya dari setan, ibarat candu, butuh dosis tertentu yang jika dosis itu habis, nikmatnya akan berkurang bahkan nagih untuk meminta dosis yang lebih, ga habis-habis. Sedangkan dunia ini fana, tidak ada yang abadi, pada satu titik akan berhenti, dan tinggal menunggu waktu. Merugilah manusia yang mengikuti hawa nafsu dan bisikan setan. Demi Masa, Sungguh manusia berada dalam keadaan rugi.
Kembali ke pelakor tsb...Coba dipikir, kurang bahagia apa perempuan itu, berhasil merebut dengan daya tarik sihirnya pengusaha kaya raya, suami orang, sampai anak2nya yang cantik dilupakan demi perempuan murahan, harta didapat dengan mudah, perhatian berlimpahruah, lalu apalagi yang dicari?Bukankah itu semua sudah menjadi sumber kebahagiaan? Apakah yang kau cari wahai perempuan murahan?Kenapa kau masih belum bahagia dan menghilangkan gundah gulana karena perbuatan dosamu dengan mengkonsumsi narboka? Apakah kau tidak bahagia dengan semua nikmat yang telah Allah berikan? Sadarkan dirimu bodoh apa kurang bersyukur. Satu hal lagi, sadarkah kau berapa banyak perempuan yang mendoakan kejahatanmu mendapatkan balasan yang setimpal, disamping doa istri dan anak2 dari laki-laki yang kau ambil dengan bangga dan tanpa malu? Duh Gusti..
Begitulah manusia yang tertipu dengan bujukan syaitooon yang terkutuk dan terlaknat. Siapa yang bodoh?Tentu saja manusianya, bukankan sudah diberitahu bahwa setan itu musuh yang nyata, kerjanya menyesatkan dan mengajak orang buat nemeni masuk ke dalam neraka, kenapa masih mau mengikuti bujuk rayunya. Jadi jangan salahkan setan, salahkan saja diri sendiri :)
Memang sudah semestinya begitu
Siapa menanam dia akan menuai
Siapa menabur dia akan memetik
Tidak ada kebaikan selain balasan kebaikan juga
dan setiap kejahatan akan mendapatkan balasan yang setimpal adil
Allah Maha Besar, Maha Bijaksana
#entah kenapa aku senang mendengar berita ini, sekaligus miris
semoga ini menjadi hikmah pelajaran buat diriku pribadi
Yakinlah janji Allah itu benar dan pasti, hanya kita yang harus lebih sabar dalam menunggu datangnya janji Allah..
Allah tak kan pernah ingkar janji
Allah Tuhanku dan Tuhanmu
Tuhan Yang Satu Tuhan Semesta Alam
Hanya Dia yang Patut Disembah
dan Dia satu-satunya tempat kembali
Kamis, 4 Januari 2018,. pagi