Mengghibah orang yang sudah meninggal, Bolehkah?


Dari ‘Aisyah radhiyallaahu 'anha, dia berkata, Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda : "Janganlah kalian mencela orang-orang yang sudah mati, karena mereka itu sudah sampai kepada apa yang telah mereka lakukan.“
(HR. al-Bukhâri)

Seorang pegawai bnn, cantik meninggal, hari Jumat, saat Idul Adha. dibunuh. belakangan, diketahui bahwa pembunuhnya adalah suaminya sendiri. seketika, pembaca heboh mencaritau kenapa?kok bisa tega, suaminya bisa membunuh?ada masalah apa? polisi akhirnya berhasil menangkap suaminya, lalu cerita berlanjut dengan terbukanya sedikit demi sedikit drama rumahtangga yang sebenarnya biasa saja terjadi umum pada setiap rumahtangga yaitu bertengkar, materi namun ujungnya berbeda. 

kdrt yang dilakukan istri ke suami secara verbal juga fisik diduga sebagai penyebab suami membunuh istrinya. bisa jadi benar bisa jadi tidak benar. tapi bukan sebagai alasan pembenaran boleh membunuh karena sebab itu. itu sama sekali bukan alasan dan tidak bisa dibenarkan.

kembali mengenai rumahtangga, rumahtangga dimulai dari awal pertama kali mempertemukan dua orang dari latar belakang yang berbeda untuk berjanji diikat dengan nama Allah untuk bersama-sama beribadah kepada Allah membina rumahtangga melahirkan keturunan2 soleh yang akan meneruskan generasi yang soleh yang mencintai Allah beribadah untuk Allah. jika suatu rumahtangga dimulai dengan suatu kesalahan dalam menemukan pasangan, dan tidak segera menyadari kesalahan tsb lalu bertaubat, akhir dari rumahtangga tersebut bisa ditebak, kalau ga selingkuh, kdrt, akhirnya timbul perceraian dan yang paling sadis pembunuhan (naudzubillah)...lagi2 kita harus kembali ke ilmu agama, meskipun sudah menikah, baru mau menikah, yang sudah bertahun-tahun menikah, harus belajar belajar lagi ilmunya berumahtangga..apa sih ilmunya, banyak2 mengingat kebaikan pasangan, dan melupakan kesalahan keburukan pasangan...hmmmm

kembali ke kasus pembunuhan itu, setelah tersebar di media, isi sms2 sang istri yang mengerikan, banyak pembaca yang komentar buruk negatif tentang perangai istrinya ini dan sebagian besar bisa jadi membenarkan tindakan suami yang bisa jadi dikarenakan stress membunuh sang istri.

lalu apa pendapatku mengenai hal ini bagaimana?hehe..emang siapa yg nanya pendapatku..wkwkwk..ga ada..aku sendiri yang nanya, aku sendiri yang jawab..hehe..habis aku gerem baca komentar pemnonton2 yang sok menghakimi istri yang melakukan kdrt yang nasibnya sudah meninggal. yang sudah meninggal ya sudahlah, ga usah dikomen, dan ga usah sok menghakimi seakan-akan yang ngomongin itu sudah jadi istri solehaahh  bangeeettt...mbok intropeksi diri aja..

kalau aku, nyalahin siapa dalam hal ini? aku tetap nyalahin suami, tugas seorang suami adalah mendidik istri, jika istri nya seperti itu, lihat suaminya?sudah mendidik secara agama atau belum, sudah memberi perhatian atau belum, sudah memenuhi janji-janji yang pernah terucap atau belum, sudah membantu tugas istri atau belum, sudah memberi contoh yang baik atau belum, solatnya jamaah ga dimesjid, ngajinya rajin ga, sabar ga menghadapi istri jika sedang marah..sudah setia apa belum..jika itu semua sudah terpenuhi dan istri masih juga kdrt secara verbal dan fisik, maka kesalahan terletak pada sang istri.

mesti diingat TUGAS SUAMI adalah MENDIDIK ISTRI MENJADI LEBIH BAIK DENGAN KESABARAN DAN KELEMBUTAN..dan UNTUK PARA SUAMI JANGAN SEKALI2 BERBOHONG dan MENJANJIKAN SESUATU YANG DILUAR BATAS KEMAMPUANNYA...BERUSAHALAH UNTUK MEMBERI YANG TERBAIK UNTUK KELUARGA..BUKAN MENJANJIKAN HAL-HAL YANG SEMU...

istrimu adalah cerminanmu

jika kamu baik, maka pasangan hidupmu insya Allah  jugabaik

dah ya,,segitu aja

iseng nulis meskipun blepotan, Rabu, 6 Sept 2017 
15 Dzulhijah 1438 H

for my love,,,my honey,,,i love u...my ara, my ikbar, my thiyyaa
and for ALLAH dan rasullullah...I LOVE U SO MUCHh

Popular posts from this blog

Diam Diam Peduli

Selamat Hari Guru...surat cinta buat bapak dan ibu guru..

Pelampiasan