antara kerja, di rumah dan pembantu?
antara bekerja dan bekerja di rumah? Sejak lulus kuliah hampir 18 tahun yang lalu, dari sekolah kedinasan, otomatis langsung menjalani ikatan dinas di sebuah instansi pemerintah. Belum terpikirkan waktu itu, bagaimana jika nanti punya anak setelah menikah, siapa yang akan menjaga anak, mendidiknya.. Setelah lahir Ara, 15 tahun lalu..karena keterbatasan yang ada waktu itu, sedih memang saat meninggalkannya dengan pembantu setelah cuti 3 bulan, tinggal di Aceh...waktu itu belum muncul rasa bersalah karena meninggalkan anakku dengan pembantu..Alhamdulillah saat itu, tempat kerja masih dapat dijangkau dalam waktu beberapa menit dari kontrakan, alhamdulillah Ara dapat ASI full langsung dari sumbernya..Umur yang masih muda, tinggal jauh di ujung pulau, belum dewasa, dan keterbatasan ilmu agama, bahwa anak bisa diajari membaca Al Quran...ahh kemana aja aku selama ini, kuliah, berjilbab rupanya masih belum punya cukup bekal saat memutuskan menikah dan punya anak...terlalu terlena denga...